Rabu, 10 November 2010

“Ngundung” Mengapa Tidak

ngundungRupanya kita tak cukup hanya berbekal kecerdasan intelektual (IQ) dan kecerdasan emosional (EQ), untuk bisa meraih sukses, baik dalam bisnis maupun karier. Kita juga harus punya kecerdasan adversity (AQ). Sebab, hal itu akan memungkinkan kita lebih mampu mengatasi tantangan dalam bisnis, sekalipun itu perlu banyak energy, dedikasi, dan pengorbanan.
Senapas dengan perkembangan bisnis itu sendiri, ternyata belakangan itu bergulir pendapat yang menyatakan, kesuksesan karier maupun bisnis itu, masih perlu lagi dilengkapi dengan kecerdasan spiritual atau spiritual intelegence (SQ). Mengapa demikian? Oleh karena, di dalam kecerdasan spiritual inilah terkandung banyak aspek, seperti aspek keberanian, optimisme, kreativitas, fleksibel, dan visioner.
Menurut saya, seharusnya memang demikian. Dengan kita juga memiliki kecerdasan spiritual, maka kita cenderung lebih berani “Ngundung” (bahasa Jawa: berjalan dengan keteguhan hati) dalam setiap menggeluti bisnis apapun. Kita juga tidak mudah ragu pada setiap keputusan bisnis yang kita buat. Bahkan, saya berani mengatakan, bahwa jika ingin sebagai pengusaha sekaligus pemimpin, maka seharusnya memang memiliki kecerdasan spiritual yang baik.
Berani “ngundung”, yang saya maksudkan di atas, bisa mengandung pengertian bahwa beraninya itu kareana kita punya kecerdasan spiritual. Sementara, “ngundung”-nya, karena kita memiliki kecerdasan adversity (AQ). Dengan begitu, kita akan lebih berani jalan terus. Tidak  usah terombang-ambing oleh isu negative di kanan kiri. Sehingga, saya berani menyimpulkan, berani ”ngundung” itu merupakan gabungan antara aspek kecerdasan adversity dan kecerdasan spiritual.
Saya percaya, hal itu akan membuat kita semakin bersemangat di dalam berbisnis. Tidak ada kata yang lebih tepat, kecuali: “Saya akan melangkah terus kedepan”. Dengan kita berani “ngundung” akan membuat kita tidak mudah menyerah. Karena kita telah percaya atas diri kita sendiri dan tidak terlalu ambil pusing pendapat orang lain pada bisnis yang kita pilih dan jalani.
Dengan berani “ngundung” akan membuat kita kreatif, dan tidak takut gagal. Bahkan, kita rela mencoba lagi dan lagi dan pantang putus asa. Pokoknya, “ngundung” jalan terus. Dengan begitu, kita akan memiliki daya lenturt. Bahkan, terkadang kita tidak melihat kegagalan, tapi hanya kita anggap sekedar rintangan kecil yang tak mengenakkan kita di dalam meraih sukses bisnis.
Untuk mewujudkan keberanian “ngundung” itu kita sebaiknya melakukan pendekatan spiritual. Saya yakin, di sinilah ada suara hati yang merupakan kebenaran sejati. Sehingga, kalau hati nurani kita benar-benar ingin melakukan sesuatu, maka kita pun harus yakin, bahwa bahwa bisnis yang akan dan sedang kita jalankan saat ini, bukanlah untuk menipu. Bisnis yang kita jalankan, sebenarnya bukanlah hanya untuk kepentingan diri sendiri, tapi juga punya makna sosial karena pekerjaan bisnis kita begitu banyak menyejahterakan orang lain.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar