Selasa, 09 November 2010

Manajer Berjiwa Entrepreneur

Memajukan perusahaan, saya kira, itu bukan hal yang mustahil. Asal kita mau berusaha mewujudkan keinginan tersebut. Diantaranya, perusahaan yang kita geluti sekarang ini harus diusahakan memiliki manajer yang benar-benar berjiwa entrepreneur.
Itu sangat penting. Sebab, jika tidak, akan berakibat pada perusahaan atau bisnis kita sendiri, yakni akan berada pada posisi stabil atau status quo. Kondisinya hanya begitu-begitu saja.
Tapi lain halnya, kalau perusahaan kita itu memiliki manajer yang berjiwa entrepreneur, maka saya yakin bisnis yang kita jalankan akan lebih berpeluang cepat berkembang. Dan, kita juga akan lebih siap menghadapi persaingan bisnis yang ketat di era globalisasi.
Selain itu, manajer berjiwa entrepreneur akan membuat perusahaan kita lebih kreatif dan inovatif. Sebab, bisnis yang sudah mencapai titik optimum itu biasanya jika tidak disentuh dengan manajer berjiwa entrepreneur, akan mengalami kondisi yang menurun.
Saya, sendiri merasakan bahwa, jika suatu perusahaan itu memiliki manajer yang berjiwa entrepreneur, juga akan selalu siap menghadapi setiap perubahan dalam bisnis.
Dan, perubahan tersebut bagi manajer berjiwa entrepreneur, adalah bagian dari pekerjaannya. Sedangkan, risiko yang timbul pun bagian dari pekerjaannya, Persis seperti yang dikatakan oleh Willim Ahmanson, bahwa dalam bisnis itu, tidak ada jalan lurus yang dapat ditempuh dari tempat satu ke tempat lain.
Maka,  dalam konteks inilah, saya melihat bahwa bisnis itu memang ada tiga komponen, yakni meliput: investor (orang yang mencari risiko), dan manajer (orang yang menghindar dari risiko). Dan, dalam keadaan kondisi bisnis yang baik, jiwa entrepreneur menjadi hal penting. Apalagi di saat kita harus menghadapi krisis ekonomi, tentu saja akan lebih penting lagi.
Karena itu, kita bisa melihat, bagaimana orang-orang Barat yang bergerak di dunia usaha juga terus melakukan pengembangan bentuk-bentuk intuisi, yang saya tahu itu sangat banyak membantu dalam pengembangan usahanya. Itu juga pertanda, bahwa dia memiliki jiwa entrepreneur.
Adapun ciri-ciri manajer yang berjiwa entrepreneur memang tidak hanya itu. Menurut J. A Schumpeter dalam bukunya “The Entrepreneur as Innovator”. Manajer yang berjiwa entrepreneur juga merupakan sosok yang berambisi tinggi di dalam mengembangkan bisnisnya, enerjik, percaya diri, kreatif dan inovatif, senang dan pandai bergaul, berpandangan ke depan, bersifat fleksibel, berani terhadap risiko, senang mandiri dan bebas, banyak inisiatif dan bertanggung jawab, optimistik, memandang kegagalan sebagai pengalaman yang berharga (positif), selalu berorientasi pada keuntungan, dan gemar berkompetisi.
Berbeda dengan manajer yang tidak berjiwa entrepreneur. Maka, dia akan cenderung berpikir sangat rasional, suka kemapanan, dan tidak menginginkan adanya perubahan. Kerap kali terjadi seorang manajer akan mengalami kesulitan dalam mengikuti gaya berpikir seorang entrepreneur. Dia juga akan kesulitan mengikuti kesulitan setiap langkah-langkah bisnis entrepreneur.
Hanya saja, seorang manajer yang memiliki jiwa entrepreneur itu bisa jadi akan menjadi entrepreneur sejati. Dan, sebaiknya manajer perusahaan kita yang berjiwa entrepreneur itu, kita beri lagi sebuah tantangan yang lebih besar, misalnya mengelola unit usaha kita yang lain. Atau, bisa juga dia keluar dari perusahaan kita .
Lantas berbekal jiwa entrepreneur yang dimilikinya, dia memberanikan diri mendirikan perusahaan sendiri. Itu lebih baik. Sebab tindakannya akan membantu menciptakan lapangan kerja. Entrepreneur baru juga akan semakin sering bermunculan.
Memang, pada akhirnya bisa saja dia akan menjadi pesaing kita sendiri, pesaing perusahaan kita, jika ternyata bisnis yang digelutinya sama dengan kita. Anggap saja, itu sebagai “bumbu penyedap” dalam kita menggeluti bisnis.

Tidak ada komentar:

Posting Komentar